___ [ KEMBARA DAIE ] ___

"anakku..jangan sibuk utk memenangkan ISLAM dgn strategi smata-mata sedangkan basirahmu semakin menumpul..& ibadahmu semakin brkurang..teladani lah Abdullah bin Mubarak yg menggandingkn semangat jihadnya dgn ktaqwaan yg mutlak kpd Allah..bukan kah alBANNA itu s'org sufi yg haraki? ";~abdullah nasih ulwan~

Sunday, April 3, 2011

..pandanglah dengan mata hati..





قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِن جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ اللَّيْلَ سَرْمَداً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُم بِضِيَاء أَفَلَا تَسْمَعُونَ

Katakanlah: "Bagaimana fikiran kamu jika Allah menjadikan malam kepada kamu tetap
selama-lamanya hingga ke hari kiamat; tuhan yang manakah yang lain dari Allah,
yang dapat membawakan cahaya yang menerangi kepada kamu? Maka mengapa
kamu tidak mahu mendengar (secara memahami dan menerima kebenaran)?"


قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِن جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ سَرْمَداً إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُم بِلَيْلٍ تَسْكُنُونَ فِيهِ أَفَلَا تُبْصِرُونَ


katakanlah lagi: Bagaimana fikiran kamu jika Allah menjadikan siang kepada kamu tetap selama-lamanya hingga ke hari kiamat; tuhan yang manakah yang lain
dari Allah, yang dapat membawakan malam kepada kamu untuk kamu berehat padanya?
Maka mengapa kamu tidak mahu melihat
(dalil-dalil
dan bukti
keesaan
dan kekuasaan Allah)?"


وَمِن رَّحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan di antara rahmat pemberianNya, Ia menjadikan untuk kamu malam dan siang (silih berganti supaya kamu berehat padanya dan supaya kamu berusaha mencari rezeki
dari limpah kurniaNya, dan juga supaya kamu bersyukur.


al qasas : 71 - 73

*******************************************************

.. maka berbahagia dan beruntung lah mereka yang memandang setiap kejadian tuhan
dengan pandangan mata hati..

Wednesday, January 26, 2011

..moga derapan itu dlm keberkatanNYA..


Allah Maha Cahaya – Opick

Jauh melangkah meniti waktu berlalu
Jauh berjalan lewati berjuta warna kehidupan
Tanpa sadari dalam cermin wajah ini
Bertambah umurku dalam hidup yang smakin merapuh

Allah bukalah hatiku
bimbing dijalan terangMu
selamatkanlah jiwa yang gelap dlm cahaya rahmatMu
Allah Kau Maha Cahaya beri petunjuk sang jiwa
Ampuni diri yang lelah kadang sesat ku melangkah

Allah sang Maha Cahaya menerangi gelap jiwa
Allah sang Maha Penguasa padanya hati berserah
Begitu lirih tanpa sadar air mata menjadi saksi banyak waktu sia sia
Tanpa sadari dalam cermin wajah ini
Bertambah umurku dalam hidup yang smakin merapuh

Allah terangi jiwaku
Allah beri petunjukMu
Allah bimbinglah hambaMu
Allah ampunilah aku

*******************************************************

umur-umur yg lalu, moga sntiasa dlm keberkatanNYA..
umur-umur yg berbaki, moga Engkau izinkan hamba utk terus istiqamah pada jalanMU..
terasa derapan ini perlahan pada langkahnya..
moga ianya akan terus laju..
laju utk bergerak di jalanMu ALLAH..~





Wednesday, January 19, 2011

...AL-KHANSA BINTI AMRU_lbu para syuhada...


Al-Khansa terlahir pada zaman jahiliyah dan tumbuh besar di tengah suku bangsa Arab yang mulia, yaitu Bani Mudhar. Sehingga banyak sifat mulia yang terdapat dalam diri Al-Khansa. la adalah seorang yang fasih, mulia, murah hati, tenang, pemberani, tegas, tidak kenal pura-pura, suka terus terang. Dan selain keutamaan itu, ia pun pandai bersyair. la terkenal dengan syair-syairnya yang berisi kenangan kepada orang-orang yang dikasihinya yang telah tiada mendahuluin ke alam baka. Terutama kepada kedua saudara lelakinya, yaitu Mu’awiyah dan Sakhr yang telah meninggal dunia.
Diriwayatkan bahwa ketika Adi bin Hatim dan saudarinya, Safanah binti Hatim datang ke Madinah dan menghadap Rasulullah SAW, maka berkata, “Ya Rasuluilah, dalam golongan kami ada orang yang paling pandai dalam bersyair dan orang yang paling pemurah hati, dan orang yang paling pandai berkuda.” Rasuluilah SAW bersabda, ‘Siapakah mereka itu. Sebutkaniah namanya.’ Adi menjawab, ‘Adapun yang paling pandai bersyair adalah Umru’ul Qais bin Hujr, dan orang yang paling pemurah hati adalah Hatim Ath-Tha’i, ayahku. Dan yang paling pandai berkuda adalah Amru bin Ma’dikariba.’

Rasuluilah SAW menukas, “Apa yang telah engkau katakan itu salah, wahai Adi. Orang yang paling pandai bersyair adalah Al-Khansa binti Amru, dan orang yang paling murah hati adalah Muhammad Rasulullah, dan orang yang paling pandai berkuda adalah Ali bin Abi Thaiib.’ Jarir ra. pernah ditanya, Siapakah yang paling pandai bersyair? Jarir ra. menjawab, ‘Kalau tidak ada Al-Khansa tentu aku.’

Al-Khansa sangat sering bersyair tentang kedua saudaranya, sehingga hal itu pernah ditegur olah Umar bin Khattab ra. Umar ra. pernah bertanya kepada Khansa, ‘Mengapa matamu bengkak-bengkak?’ Khansa menjawab, ‘Karena aku terialu banyak menangis atas pejuang-pejuang Mudhar yang terdahulu.” Umar berkata, ‘Wahai Khansa, Mereka semua ahli neraka.’ Sahut Khansa, ‘Justru itulah yang membuat aku lebih kecewa dan sedih lagi. Dahulu aku menangisi Sakhr atlas kehidupannya, sekarang aku menangisinya karena ia adalah ahli neraka.’

Al-Khansa menikah dengan Rawahah bin Abdul Aziz As Sulami. Dari pernikahan itu ia mendapatkan empat orang anak lelaki. Dan melialui pembinaan dan pendidikan tangan-tangannya, keempat anak lelakinya ini telah menjadi pahlawan-pahlawan Islam yang terkenal. Dan Khansa sendiri terkenal sebagai ibu dari para syuhada. Hal itu dikarenakan dorongannya terhadap keempat anak lelakinya yang telah gugur syahid di medan Qadisiyah.

Sebelum peperangan dimulai, terjadilah perdebatan yang sengit di rumah Al-Khansa. Di antara keempat putranya telah terjadi perebutan kesempatan mengenai siapakah yang akan ikut berperang melawan tentara Persia, dan siapakah yang harus tinggal di rumah bersama ibunda mereka. Keempatnya saling tunjuk menunjuk kepada yang lainnya untuk tinggal di rumah. Masing-masing ingin turut berjuang melawan musuh fi sabilillah. Rupanya, pertengkaran mereka itu telah terdengar oleh ibunda mereka, Al-Khansa.

Maka Al-Khansa telah mengumpulkan keempat anaknya, dan berkata, :

‘Wahai anak-anakku, sesungguhnya kalian memeluk agama ini tanpa paksaan.
Kalian telah berhijrah dengan kehendak sendiri.
Demi Allah, yang tiada Tuhan selain Dia. Sesungguhnya kalian ini putra-putra
dari seorang lelaki dan dari seorang perempuan yang sama.
Tidak pantas bagiku untuk mengkhianati bapakmu, atau membuat malu pamanmu, atau mencoreng arang di kening keluargamu.
Jika kalian telah melihat perang, singsingkaniah lengan baju dan berangkatiah,
majulah paling depan niscaya kalian akan mendapatkan pahala di akherat. Negeri keabadian. Wahai anakku, sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad itu Rasul Allah. lnilah kebenaran sejati, maka untuk itu berperanglah
dan demi itu pula bertempurlah sampai mati.
Wahai anakku, carilah maut niscaya dianugrahi hidup.’


Pemuda-pemuda itupun keluar menuju medan perang. Mereka berjuang matl-matian melawan musuh, sehingga banyak musuh yang terbunuh di tangan mereka. Akhirnya nyawa mereka sendirilah yang tercabut dari tubuh-tubuh mereka. Ketika ibunda mereka, Al-Khansa, mendengar kematian anak-anaknya dan kesyahidan semuanya, sedikit pun ia tidak merasa sedih dan kaget.

Bahkan ia telah berkata, ‘Alhamdulillah yang telah memuliakanku dengan syahidnya putra-putraku. Semoga Allah segera memanggiiku dan berkenan mempertemukan aku dengan putra-putraku dalam naungan Rahmat-Nya yang kokoh di surgaNya yang luas.’ Al-Khansa telah meninggal dunia pada masa permulaan kekhalifahan Utsman bin Affan ra., yaitu pada tahun ke-24 Hijriyah. (Wanita-wanita Sahabiyah)

www.sahabatnabi.0catch.com